Jumat, 27 Februari 2009

Cari Solusi Untuk Flotim

KUPANG, PK -- Hasil terburuk perjuangan untuk mengubah jadwal Pemilu 9 April 2009, yakni setidaknya ada dispensasi dari Jakarta, khusus untuk Kabupaten Flotim, daerah dengan mayoritas pemilih beragama Katolik yang pada hari H pemilu harus merayakan Kamis Putih.Pekan ini, tim dari NTT, terdiri dari unsur Pemprop NTT dan para toko agama ke Jakarta untuk memperjuangkan itu ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, KPU, Mendagri dan DPR RI. Demikian kesepakatan yang diperoleh dalam rapat Gubernur NTT bersama tokoh agama dan unsur Muspida plus, di ruang kerja Gubernur NTT, Jumat (27/2/2009). Hasil pertemuan ini disampaikan kepada wartawan oleh Kepala Kesbangpol dan Linmas NTT. Drs. Flori Mekeng, usai mengikuti pertemuan tersebut.Menurut Mekeng, Gubernur Lebu Raya juga akan menyurati Presiden SBY, Ketua DPR, Agung Laksono, Mendagri Mardiyanto dan Ketua KPU, Abdul Hafiz Anshary, untuk meminta agar jadwal Pemilu di NTT ditinjau kembali karena bertepatan dengan Kamis Putih."Saya akan mengirim utusan ke Jakarta untuk membicarakan pelaksanaan pemilu legislatif yang bertepatan dengan hari raya keagamaan di daerah ini," kata Gubernur Lebu Raya yang ditemui terpisah, kemarin."Memang sudah ada keputusan KPU. Tetapi kami mengharapkan Presiden, Mendagri, Ketua DPR dapat meminta pertimbangan KPU untuk meninjau kembali keputusannya soal jadwa pemilu legislatif, khusus di NTT," katanya.Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Propinsi NTT, H. Abdul Kadir Makarim dan Ketua PHDI, Drs. I Gusti Made Kusuma usai mengikuti pertemuan dengan gubernur, kemarin, mengatakan, perlu ada kebijakan khusus KPU untuk waktu pelaksanaan Pemilu Legislatif di NTT karena bertepatan dengan Kamis Putih.Bagi umat Katolik, Kamis Putih dirayakan untuk mengenang perjamuan malam terakhir antara Yesus Kristus bersama murid-muridNya sebelum Dia wafat di kayu salib pada hari Jumat yang dikenang sebagai Jumat Agung. Bagi umat Katolik di Flotim, sudah menjadi tradisi keagamaan dimana rangkaian perayaan Paskah dimulai sejak hari Rabu (Rabu Trewa). Pada hari itu umat Katolik pergi ke gereja mengikuti perayaan misa dimana dalam perayaan tersebut Pastor memberi tanda abu pada kening setiap umat, lambang iman akan kisah penciptaan manusia oleh Tuhan. Manusia diciptakan dari tanah dan akan kembali menjadi tanah.Selanjutnya pada Kamis Putih dilakukan perayaan misa untuk mengenang perjamuan malam terakhir Yesus bersama ke-12 muridNya. Made Kusuma meminta semua warga NTT tetap menjaga situasi agar tetap kondusif. Gubernur, tokoh agama, KPUD dan DPRD NTT tetap memperhatikan aspirasi masyarakat NTT dengan menyurati KPU, Presiden dan DPR RI. "Minggu ini tim akan ke Jakarta untuk bertemu langsung DPR RI, Presiden dan KPU," kata Made Kusuma. Makarim menambahkan, KPU memang sudah memutuskan bahwa pelaksanaan pemilu legislatif tetap pada 9 April, namun masih ada ruang dan waktu bagi NTT untuk membicarakan persoalan tersebut dengan pemerintah pusat."Negara kita berazaskan Pancasila yang harus menghormati adanya perbedaan di negara ini. Saya yakin masih ada peluang bagi kita semua. Ayam yang sudah dipotong lehernya saja masih bisa bergerak kok," katanya.Flori Mekeng melanjutkan bahwa dirinya ditugaskan Gubernur Lebu Raya untuk memimpin tim NTT ke Jakarta guna memperjuangkan aspirasi masyarakat NTT."Saya diminta Pak Gubernur untuk memimpin tim tersebut ke Jakarta pada hari Minggu (1/3/2009) untuk membicarakan masalah pemilu legislatif di NTT yang bertepatan dengan Kamis Putih," katanya. (gem)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar