Kamis, 05 Februari 2009

Romo Yos Gowin Meninggal

* "Dia bekerja sampai habis”

KEPERGIAN Romo Yoseph Gowin Bataona, Pr, Rabu (4/2/2009), pukul 09.15 Wita, di RSUD Lewoleba meninggalkan duka sangat mendalam di hati umat Keuskukupan Larantuka, khususnya umat Paroki St.Maria Banneux Lewoleba. Tak banyak umat mengetahui kepergiannya. Pelepasan jenazahnya menuju kampung asalnya di Lamalera, Kecematan Wulandoni, juga tak dihadiri banyak umat. Pastor kelahiran Meluwiting, Kedang, 18 Maret 1939 telah berkarya sekitar 40 tahun. Ia sudah memberi banyak selama hidupnya kepada umat. Dia pekerja profesional, mendarmabaktikan pengetahuan, pengalaman dan kemampuannya.Pastor Deken Lembata, Romo Sinyo da Gomez, Pr, pada acara pelepasan jenazah menyatakan, RomoYos bekerja sampai batas usianya. Kata Pater Yan Prasong, SVD, dalam kotbah misa tadi malam (Rabu malam, Red), Romo Yos bekerja sampai habis. Dia bekerja sampai batas usianya. Seluruh pengabdiannya untuk umat dalam perkembangan gereja lokal di Keuskupan Larantuka,” kata Romo Sinyo menahan haru.Romo Sinyo mengatakan, jasa Romo Yos membina pertumbuhan gereja lokal sangat besar dan telah dirasakan manfaatnya. Dia merupakan pastor senior di Keuskupan Larantuka yang berkarya sejak berdirinya keuskupan ini. Dia merupakan tokoh gereja lokal yang mengabdikan seluruh tenaga dan pikirannya untuk umat. Uskup Larantuka, Mgr. Frans Kopong Kung, Pr, menegaskan, jenazahnya harus dikuburkan di pekuburan para imam di Larantuka, tetapi keluarga meminta jenzahnya dikuburkan di kampung Lamalera.Predikat pekerja keras tampak dalam kesehariannya. Romo Yos tak banyak bicara. Waktu, tenaga, pikiran dan semua kemampuannya dicurahkan pada rutinitasnya. Orang-orang dekat sekalipun tak banyak yang tahu, anak kedua dari tujuh bersaudara ini pernah dianugerahi status Prelat dengan gelar Monsigneur (Mgr) oleh Paus Yohanes Paulus II dan ditandatangani Sekretaris Negara Vatikan, Kardinal Agustino Casseroli, tanggal 25 Juli 1986. Itu terjadi karena alumnus Universitas Salesian Roma ini tak pernah menceritakannya. Dalam benaknya, biarlah suatu waktu umatku akan mengetahuinya sendiri. Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, bersama rombongannya ke Lembata sebelum memulai kunjungan kerja bersama Bupati Lembata, Drs.Andreas Duli Manuk, mendahului aktivitasnya mengikuti upacara sabda pelepasan jenazah. Frans mengakui, Romo Yos pekerja profesional di bidangnya. Ia memberikan ilmu pengetahuan dan kemampuannya untuk perkembangan gereja lokal. Ia merupakan tokoh menggagas dibentuknya umat basis.Ipar Romo Yos, Drs.Andres Nula Liliweri, menjelaskan 9 Januari lalu ketika sakitnya semakin berat di Larantuka, Romo Yos menelepon adik bungsunya, Ny.Liliweri, supaya menjemputnya dan dirawat di Lewoleba. Dia minta ibu dan keluarga pergi jemput. Dia bilang, saya mau dirawat di situ, tapi jangan di rumah dinas, di rumah kami saja. Kami jemput dan bawa ke sini. Selama di rumah, kami panggil dokter dan dibantu dengan oksigen,” kisah Wakil Bupati Lembata ini, kepada Pos Kupang, Rabu pagi di RSUD Lewoleba.Puncaknya terjadi 30 Januari ketika kesehatannya terus menurun dan dokter menyarankan dibawa ke RSUD. Maksudnya supaya frekuensi kontrol dokter lebih cepat daripada di rumah. Romo juga setuju dan masih bisa jalan,”kata Andreas.Andreas menambahkan, bulan November 2008, Romo Yos dirawat di RS. St.Carolus Jakarta sampai kondisinya membaik dan kembali ke Larantuka bulan Desember 2008. Pemeriksaan medis menyatakan ia mengalami komplikasi beberapa penyakit. (ius)
Riwayat pendidikan:

-Siswa Standard School Larantuka-SDK Lamalera-Lembata- SMA Seminari Hokeng-Filsafat STFT Ledalero Maumere-Theologi STFT Ledalero-Ditahbiskan imam di Larantuka, 17 April 1967. Karya bakti sebagai imam dan studi lanjutan-Studi kateketik di Universitas Selesian, Roma 1967-1971-Ketua Komisi di Keuskupan Larantuka Uskup Mgr.Antonius Thijssen, SVD 1971.-Dosen STKIP Ruteng 1971-Pastor di Bama 1972-Sekretaris Uskup Larantuka 1974-Kursus Media Pendidikan di Munchen Jerman 1979-1980-Ketua Sekpas Keuskupan Larantuka 1982-Vikaris Jendral Keuskupan Larantuka 1984-Menjadi Pro Vikaris Jendral Keuskupan Larantuka 2002-Kepala Pusat Pengembangan Umat Basis Keuskupan Larantuka 2004-meninggal dunia. (ius)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar