Rabu, 04 Maret 2009

Mendagri Respons Aspirasi Rakyat NTT

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Mardiyanto merespons aspirasi rakyat NTT yang menginginkan perubahan jadwal pemilu legislatif, 9 April 2009. Mendagri segera menemui Presiden RI, Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) melaporkan hasil pertemuan dengan Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, di Jakarta, Selasa (3/3/2009). Sikap Mendagri, Mardiyanto, itu disampaikan Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, ketika dihubungi pertelepon ke Jakarta, Selasa (3/3/2009) malam. Lebu Raya mengatakan, masukan tentang kondisi lapangan dan aspirasi masyarakat NTT yang disampaikannya dicermati oleh Mendagri. Mendagri, demikian Lebu Raya, mencatat secara cermat point-point penting yang disampaikan dan laporan tertulis yang dari tokoh agama dan KPUD NTT. Laporan itu dimasukan dalam berkas yang akan disampaikan kepada presiden. Respons yang baik, juga diberikan DPR RI, KPU dan tokoh agama (toga) ketika menerima delegasi NTT, Senin (2/3/2009). Baik DPR RI maupun KPU, kata Lebu Raya, menerima aspirasi rakyat NTT untuk dibicarakan lebih lanjut."Kita tunggu saja hasilnya. Jika ada perubahan atau dispensasi khusus NTT, kita syukuri. Jika jadwalnya tidak berubah kita tetap sukseskan pemilu sebagai pesta demokrasi lima tahunan itu," kata Lebu Raya.Gubenur mengimbau seluruh rakyat NTT dan penyelenggara pemilu tetap bersabar menunggu hasil pengmbil kebijakan, dengan tetap melaksanakan tahapan-tahapan pemilu yang telah diagendakan. "Kami bicarakan semua persoalan yang dihadapi masyarakat NTT. Setelah itu beliau (Mendagri) presiden. Beliau akan memberikan alternatif pikiran kepada presiden sebagai referensi untuk beliau mengambil kebijakan. Suasananya cukup bagus, baik saat kami bertemu DPR RI, KPU dan tokoh agama nasional maupun ketemu Mendagri. Pak Mendagri sangat memahami aspirasi masyarakat NTT. Beliau menyarankan, kita tetap tenang, tetap melaksanakan tahapan-tahapan pemilu sambil menunggu kebijakan dan respons presiden terhadap aspirasi masyarakat ini," kata Lebu Raya.Lebu Raya mengharapkan keputusan yang dikeluarkan KPU sebagai pihak yang berwewenang mengatur proses pelaksanaan pemilu, bisa merespons dengan baik aspirasi yang telah disampaikan itu. "Kita menaruh harapan, KPU bisa meninjau kembali keputusan itu dengan mengakomodir aspirasi masyarakat," kata Lebu Raya. Perbanyak TPSSementara KPUD Flores Timur (Flotim) telah mengeluarkan Keputusan Nomor 02/2009 tentang Perbanyakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari 420 menjadi 720 atau menambah 300 TPS. KPUD Flotim, juga memperbanyak bilik suara agar waktu untuk pemilih semakin singkat sehingga pemilih bisa mempersiapkan diri mengikuti misa Kamis Putih dan kegiataan keagamaan lainnya. Juru bicara KPUD Flotim, Bernadus Boro Tupen, mengatakan itu saat ditemui di sela-sela rapat kerja KPUD se-NTT di Hotel Pantai Timor, Kupang, Selasa (3/3/2009). Dia mengatakan, untuk semua keluarhan dalam Kota Larantuka jumlah pemilih tiap TPS dikurangi secara bervariasi. Enam belas kelurahan dengan jumlah pemilih terbesar jumlah pemilih per-TPS sebanyak 156, selebihnya 149 ke bawah. Khusus untuk TPS di Posto jumlah pemilih per-TPS hanya 99 orang. Hal ini, kata Tupen, agar pemilihan cepat selesai dan umat mengalihkan kosentrasi ke kegiatan keagamaan, Hari Kamis Putih. KPU pusat, lanjut Tupen, setuju mempercepat perhitungan suara. "Target kita pukul 12.00 Wita, perhitungan suara selesai sehingga pemilih, saksi dan petugas lainnya bisa berkosentrasi ke gereja," kata Tupen. KPUD Flotim, lanjut Tupen, juga sudah koordinasikan dengan Romo Deken, Adu Kerans,Pr. Koordinasi itu, kata Tupen, untuk mencari solusi terbaik untuk dua hajatan, hajatan politik dan hajatan gereja. Sekembali dari Kupang, kata Tupen, mereka akan menggelar rapat koordinasi dengan Romo Adu Kerans, serta pihak-pihak terkait lainnya agar persoalan jadwal, bisa diselesaikan dengan baik. "Kita mengharapkan dua hajatan itu tidak berbenturan. Pemilih sebagai umat gereja diharapkan tetap menggunakan hak pilihnya lalu mengikuti misa di gereja. Antara warga negara dan umat harus sama-sama dijalankan sehingga seimbang. Jika semua menerima ini, kita yakin pelaksanaan pemilu legislatif di Flotim sebagai pusat kegiatan kerohanian prosesi Jumat Agung yang kosentrasinya mulai Hari Kamis, bisa berjalan dengan baik," kata Tupen
Sumber : Harian Pos Kupang Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar